lagi-lagi ingin cerita tentang temanku satu ini. memang terlalu unik teman ku yang satu ini. Jika anda pertama kali melihat-nya mungkin dalam bayangan anda akan terpintas kernet angkot, atau tukang jual ketan bakar di lembang, hehehehehehhe maaf Dan. Tapi aku yakin itu, dari sikapnya yang sangat sederhana dan tidak mencerminkan intelektual seorang mahasiswa membuat dirinya begitu otentik. Kadang kita selalu menganggap orang itu dari cara berpakaianna (judge book by its cover), terkadang juga kita salah menafsirkan kekayaan hati yang ada didalam nya (and please don’t judge a book by its cover). dandan ini meskipun sangat sederhana dari segi bahasa yang tidak ingin menunjukkan dirinya pintar, dia memberikan keramahan yang luar biasa (saya rasa idungnya akan terbang jika membaca bagian ini).

Well paragraf di atas saya coba masukkan sebagai cara biar post ini terlihat panjang dan bukan berniat memuji si dandan. Disini saya ditugaskan oleh hati saya sendiri untuk menceritakan kisah dandan berikut.

kisah ini dimulai ketika dandan pergi ke kampus dari rumahnya dengan menggunakan kol buntung (pick up) yang berisikan banyak barang, dengan tidak memikirkan dampak kedepan akibat menggunakan mobil tersebut maka dandan dengan tenangnya menyetir ke arah parkiran sipil ITB. sebenernya mesti di akui bahwa muka dandan ini sangatlah klasik, disebut umur 26 tahun pun semua orang gak akan percaya. kalo dia bilang umur 35 tahun ajah, saya yakin 80 koresponden akan menjawab “percaya”. Okeh, intinya adalah muka dandan itu “boros”, wkwkwkkwkwkw. tibalah dandan di parkiran sipil dan dengan tenangnya memasukkan mobil ke dalam parkiran. tiba-tiba datanglah seorang penjaga dan mendatangi dandan sebelum mengambil kartu parkir.

“Mau ke mana pak?”, tanya si tukang parkir

“Mau ke dalem”, jawab dandan dengan percaya dirinya ditambah senyuman yang khas yang menunjukkan gigi2 depannya

“ohhh, klo bapak mau anter barang mahh, lewat gerbang depan ajah”, perintah si tukang parkir. disini tanpa disadari bahwa si dandan dianggap tukang sopir yang sedang mengantar barang.

“Ohh, gpp pak saya mau daftar S2, saya parkir disini saja”, jawab dandan dengan sedikit ketus karena merasa tersindir. perlu ada catatan bahwa si dandan sebenernya gak pernah ketus karena setiap bicara satu kata ajah ada efek ketawa nya..

Ya Alloh, jagalah selalu temanku yang satu ini sehingga selalu dalam lindungan-Mu.

 

2012, October 9th

di PAU berdua dengan josua